Sabtu, 09 November 2013

Manusia Pengendali Organisasi

Organiasi merupakan persekutuan manusia yang terdiri atas minimal dua kelompok yang saling keterkaitan menuju kepada keberhasilan. Pertama kelompok pimpinan yaitu sekelompok manusia dalam organisasi yang memiliki atau diberikan kewenangan atau kepercayaandan tanggungjawab untuk mengendalikan atau mengarahkan kegiatan operasional . Kedua kelompok bawahan yang diberikan kepercayaaan atau tanggungjawabuntuk melaksanakan sesuatu kegiatan operasional dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan organisasi. Tujuan dan sasaran dalam suatu organisasi pada hakekatnya dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan karena tujuan adalah pernyataan abstrak sedangkan sasaran adalah pernyataan konkrit.
Pengendalian dalam pelaksanaan aktivitas yang terdapat dalam suatu organisasi tidak dapat dianggap sebagai sekedar reproduksi dari konfigurasi-konfigurasiantara kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) dengan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats)dalam kondisi organisasi itu sendiri, tetapi sebaiknya harus dilihat dari seluruh aspek yang dapat mempengaruhi kelancaran atau ketidak lancaran pengendalian kegiatan suatu organsasi.
Refleksi manusia dalam organisasi terhadap pelaksanaan suatu kegiatan memberikan gambaran bahwa bentuk apapun suatu organisasi didalamnya pasti terdapat satuan-satuan kerja. Keefektifan satuan-satuan kerja itu bagi pengendali dituntut untuk menciptakan kondisi kolaborasi antara seluruh satuan-satuan organisasi terutama :
1.    Satuan Pimpinan, satuan kerja pimpinan merupakan kelompok pemegang wewenang dan tanggung jawab untuk mengendalikan atau memimpin jalannya suatu suatu kegiatan organisasi. Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.Satuan kerja pimpinan dalam suatu organisasi bertingkat-tingkat kewenangan dan tanggungjawab yang dimilikinya, semakin tinggi tingkat kedudukan kepemimpinan seseorang dalam organisasi semakin dibutuhkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritualnya, demikian pula sebaliknya semakin rendah kedudukan kepemimpinan seseorang dalam organisasi semakin dibutuhkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

2.    Satuan Haluan, satuan kerja haluan dalam suatu organisasi adalah kelompok manusia yang menangani berbagai kegiatan, terutama yang berkaitan dengan penetapan norma-norma atau nilai-nilai, peraturan-peraturan maupun kebijakan-kebijakan sebagai aspirasi seluruh anggota organisasi kemudian menjadi dasar pelaksanaan kegiatan organisasi dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi.

3.    Satuan Operasi,satuan kerja operasional dalam setiap organisasi ini harus berjalan sepanjang organisasi yang bersangkutan masih beroperasi. Kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi sangatlah ditentukan oleh satuan kerja operasional. Kegiatan operasional setiap organisasi meliputi kegiatan langsung mengerjakan kegiatan pokok dan kegiatan penunjang untuk memperlancar kegiatan pokok tersebut.Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dalam organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan satuan operasional.

4.    Satuan Komersial, satuan komersial merupakan kelompok manusia dalam organisasi yang mempunyai tugas untuk memasarkan atau mensosialisasikan baik itu sebagai produk ataupun sebagai bentuk kebijakan kepada mayarakat.  Satuan komersial ini dalam organisasi berperanan menentukan eksistensinya kehidupan organisasi.

5.    Satuan Penataan Satuan kerja penataan dalam suatu organsasi berada pada unsur staf yang bertugas dengan melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan penataan sehingga memperlancar pelaksanaan tugas pokok organisasi. Kegiatan penataan organisasi baik yang berorientasi wajah atau bentuk maupun berorientas kepada isinya.

6.    Satuan control, satuan kerja ini berfungsi untuk menciptakan efisiensi, efektifitas, kejujuran terhadap pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan organisasi. Tujuan pengawasan dalam organisasi disamping berusaha menciptakan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan kegiatan tetapi juga beruaha menciptakan kejujuranbagi pelaksana kegiatan.Fenomena yang paling banyak didengar dalam suatu dinamisasi  organisasi adalah atur bagaimana baiknya, bukan atur bagaimana benarnya karena ternyata fenomena yang terjadidianggap perbuatannya itu baik tetapi ternyata tidak benar.

7.    Satuan konsultasi, Satuan kerja ini dalam suatu organisasi  melakukan berbagai aktivitas untuk memberikan bantuan keahlian, keterampilan dan pengalaman dengan berbentuk pertimbangan-pertimbangan, pemecahan masalah, nasehat mauoun saran-saran kepada satuan organisasi baik bersifat individu maupun berkelompok.
Mpertimbangkan secara matang nga
Penambahan maupun pengurangan satuan kerja suatu organisasi seharusnya sesuai pertimbangan pengendali organisasi tentunya melalui pengamatan secara seksama dengan pertimbangan yang rasional yang paling menguntungkan. Penambahan ataupun pengurangan satuan kerja pada setiap unit organisasi sebaiknya berdasarkan dengan pertimbanganvolume kerja yang ada dan harus diusahakan menghindari atas pertimbangan berdasarkan keinginan dan bukan karena kebutuhan organisasi . Oleh sebab itu pengendali organisasi harus mampu mempertimbangkan secara matang dengan didukung oleh fakta dan data yang akurat agar penambahan atau pengurangan satuan kerja organisasi tersebut secara efektif.
Pelaksanaan pengendalian kegiatan organisasi sangat ditentukan besar kecilnya kewenangan (otoritas)yang dimiliki oleh manusia sebagai pengendali. Otoritas merupakan dasar dalam setiap tindakan baik yang berkaitan dengan kegiatan operasional maupun kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan . Pada dasarnya otoritas pengendali dalam kegiatan suatu organisasi dapat dibagi atas 3 (tiga) Jenis, yaitu :
1.    Otoritas rasional, otoritas ini muncul kepermukaan karena adanya kepercayaan dan pe    ngakuan dari seluruh unsur  dalam organisasi karena aturan, kewenangan, pembagian kerjabaik yang diberikan pada seseorang untuk mengatur atau memimpin berdasarkan dengan pertimbangan kemampuan dan kelayakan yang rasional untuk memerintah.
2.    Otoritas Tradisional, otoritas ini muncul karena adanya kepercayaan dari pengikutnya hanya dilandasi dengan pertimbangan rasional. Misalnya karena status seseorang diberikan hak untuk memimpin.
3.    Otoritas Kharsmatik, otoritas ini muncul karena adanya kharismatik pribadi yang luar biasa dari seseorang sehingga dapat diberikan kewenangan untuk memimpin.
Keberhasilan pengelolaan sumber-sumber (resources) secara efisien dan efektifyang imiliki oleh organisasi ditentukan kemampuan pengendalian dari pimpinan. Pimpinan dituntut kemampuannya untuk menggolong-golongkan tugas yang sejenis kemudian dikendalikan dalam pelaksanaannya menjadi satu kesatuan yang utuh , terpadu sehingga mengeluarkan output yang bekualitas dan bermanfaat dalam kehidupan organisasi.

0 komentar:

Posting Komentar